
Sejak awal bulan Agustus ini, Moses bergabung dengan salah satu sekolah renang di daerah Tangsel atas arahan guru private renangnya. Sebelumnya Moses berlatih renang secara private.
Kira-kira setahun yang lalu, hampir setiap malam aku dan suami selalu terbangun dan panik. Penyebabnya karena Moses yang selalu tiba-tiba bangun, sulit bernapas dan mengeluarkan suara seperti tersedak kemudian batuk-batuk sampai urat-urat di leher dan kepalanya tegang dan wajahnya merah padam.
Orangtua mana yang tidak khawatir melihat kondisi anaknya seperti itu. Dokter bilang gak ada masalah. Minum obat, tapi gak sembuh. Dibilang sakit-sakitan pun, anaknya super aktif dan periang. Gak ada keluhan lain selain batuk tengah malam itu tadi. Karena merasa sudah melakukan berbagai cara tapi tidak membuahkan hasil, aku dan suami akhirnya sepakat mencoba terapi pernapasan dengan berenang.
Orangtua mana yang tidak khawatir melihat kondisi anaknya seperti itu. Dokter bilang gak ada masalah. Minum obat, tapi gak sembuh. Dibilang sakit-sakitan pun, anaknya super aktif dan periang. Gak ada keluhan lain selain batuk tengah malam itu tadi. Karena merasa sudah melakukan berbagai cara tapi tidak membuahkan hasil, aku dan suami akhirnya sepakat mencoba terapi pernapasan dengan berenang.
Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini, ya Olahraga Renang Untuk Terapi Pernapasan
Awal tahun 2015, latihannya sempat terhenti karena musim hujan. Walaupun gurunya tetap bersedia melatih, aku koq, ya, gak tega membiarkan Moses berenang di tengah-tengah hujan. Rencanaku, kalau musim hujan sudah berakhir, aku akan memikirkan lagi apakah les renangnya perlu dilanjutkan atau tidak. Toh, Moses udah bisa berenang. Dan yang paling penting, udah gak pernah batuk-batuk lagi.
Setelah hampir 3 bulan gak renang, suatu malam Moses bangun dan batuk-batuk. Malam selanjutnya begitu lagi. Haduh, pening lagi deh kepalaku. Mau gak mau renangnya harus dilanjutkan lagi. Mosesnya sih senang banget waktu dikasih tau kalau les renangnya lanjut lagi. Satu bulan berlalu, dia bilang pengen berenang lebih sering. Ya sudah, akhirnya ditambahlah frekuensi latihannya jadi seminggu 2x. Belakangan minta lebih sering lagi, akhirnya ditambah jadi 4x seminggu.
Melihat semangat dan stamina Moses, pak gurunya menyarankan Moses pindah ke sekolah renang yang juga diasuhnya. Di sekolah renang, latihannya lebih intensif dan peluang untuk berprestasi lebih terbuka karena banyak kesempatan untuk ikut lomba dan sebagainya. Menurut pak guru, stamina Moses sudah sama dengan anak-anak di atas umurnya, tinggal latihan terus untuk melatih kecepatan dan memperbaiki teknik berenangnya. "Cuma kalau di sana udah gak bisa main-main, " kata Pak Guru."
Kata-kata "udah gak bisa main-main" itu yang menjadi pertimbangan aku dan suami. Kami khawatir kalau Moses malah jadi tertekan dengan porsi latihan yang lebih berat dan ujung-ujungnya menolak berenang lagi. Pengennya sih dia tetep berenang dengan happy. Eh tapi dibilangin kalau bakal latihan tiap hari, anaknya malah seneng. Mamanya malah yang deg-degan terus. Akhirnya, untuk menguji mental Moses, bulan terakhir les privat dengan gurunya, Moses latihan setiap hari. Lagi-lagi anaknya seneng. Duh, ini sih emang kayaknya Mamanya aja yang terlalu khawatir, ya :D
Akhirnya disepakati kalau Moses mulai latihan di tempat baru awal bulan ini. Ternyata suasana latihannya memang berbeda dengan les private biasa. Lebih berat. Aku aja lelah liatnya. Padahal cuma liat dari pinggir kolam. Sambil duduk :))) Beberapa hari pertama Moses masih berat menyesuaikan diri. Dia juga menolak ikut kelas latihan malam karena takut. Soalnya latihan yang sesi malam lebih berat lagi. Teman-teman barunya udah jauh banget levelnya di atas Moses tapi karena mereka sudah terbiasa berkompetisi, aura sportifitasnya keliatan banget. Mereka saling support dan hubungannya dekat. Begitu juga perlakuan mereka ke Moses. Jadi Moses bisa langsung berbaur tanpa merasa minder. Ketika pertama kali ikut latihan malam pun, teman-temannya banyak membantu mensupport dan menyemangati Moses sehingga dia bisa mengikuti sampai selesai dan happy. Itu yang penting, kan? :)
Kata-kata "udah gak bisa main-main" itu yang menjadi pertimbangan aku dan suami. Kami khawatir kalau Moses malah jadi tertekan dengan porsi latihan yang lebih berat dan ujung-ujungnya menolak berenang lagi. Pengennya sih dia tetep berenang dengan happy. Eh tapi dibilangin kalau bakal latihan tiap hari, anaknya malah seneng. Mamanya malah yang deg-degan terus. Akhirnya, untuk menguji mental Moses, bulan terakhir les privat dengan gurunya, Moses latihan setiap hari. Lagi-lagi anaknya seneng. Duh, ini sih emang kayaknya Mamanya aja yang terlalu khawatir, ya :D
Akhirnya disepakati kalau Moses mulai latihan di tempat baru awal bulan ini. Ternyata suasana latihannya memang berbeda dengan les private biasa. Lebih berat. Aku aja lelah liatnya. Padahal cuma liat dari pinggir kolam. Sambil duduk :))) Beberapa hari pertama Moses masih berat menyesuaikan diri. Dia juga menolak ikut kelas latihan malam karena takut. Soalnya latihan yang sesi malam lebih berat lagi. Teman-teman barunya udah jauh banget levelnya di atas Moses tapi karena mereka sudah terbiasa berkompetisi, aura sportifitasnya keliatan banget. Mereka saling support dan hubungannya dekat. Begitu juga perlakuan mereka ke Moses. Jadi Moses bisa langsung berbaur tanpa merasa minder. Ketika pertama kali ikut latihan malam pun, teman-temannya banyak membantu mensupport dan menyemangati Moses sehingga dia bisa mengikuti sampai selesai dan happy. Itu yang penting, kan? :)
Gak ada harapan muluk-muluk untuk Moses. Selama dia happy ngejalaninnya, pasti disupport terus. Gak masalah mesti nungguin Moses latihan setiap hari sampai malam dan melakukan penyesuaian untuk jadwal kami yang lain.
yang penting anaknay happy , gak apa-apa mak.
ReplyDeleteiyaaa nih, seneng banget anaknya sih :D
Deleteiya setuju banget selama anaknya happy terus lanjutkan hehehe
ReplyDeletekalo happy, semangatnya juga tinggi ya :)
DeleteKalo saya bisa renang, tapi gak bisa ngambang di air. Jadi cuma berani renang di kolam yang dalemnya cuma 1,25 meter *lhokokjadicurhat T___T
ReplyDeleteloh, gimana, maksudnya, mak? bisa renang tapi gak bisa ngambang? bukannya kalo renang itu ngambang ya? hehehe
Deletewahhh.. moses hebat :) nanya dong mak.. mulai private renang itu pas umur berapa? kalau 4,5 tahun private kekecilan gak sih?? thanks ya maaaakk :*
ReplyDeletemoses kelas 1 SD, mak. umur 6 tahun. tapi temen moses ada yg mulai dari 3 tahun. kata gurunya sih, bisa dilesin atau masuk sekolah renang mulai umur berapa aja. yang penting anaknya udah ngerti perintah dan bisa diajak berkomunikasi.
DeleteAku latihan renangnya di sungai, arus deras, tanpa peralatan yang cukup kecuali pohon pisang ama tali akar-akar pepohonan yang menjulur ke sungai dan yang paling penting gratis. :))
ReplyDeletewow, keren dong. di sini udah gak ada sungai. adanya selokan :D
DeleteWah latihan renang bagus untuk anak lho mbak.. nanti anaknya mempunyai badan yang ideal. Pertahankan mbakk...
ReplyDeleteiya, temen-temennya moses, badannya juga bagus-bagus, padahal masih kecil-kecil. makasih, ya :)
Deletesemangat latihannya yaa abang \^^/
ReplyDeletesaya aja belum bisa berenang nih.. hahaha.. di kolam renang paling cuma main-main air sama anak :D
hihihi, yang penting berani masuk kolam. kan ada juga orangtua yang takut air, jadi gak bisa nemenin anaknya main air :)
Deletesemangat sekolah renangnya ya Moses. Kalau pascal les juga sih tapi sejak beberapa bula lagi males, kemarin renang Allhamdulillah masih bisa
ReplyDeletekalo udah bisa, biasanya sih gak bakalan lupa. kalo mau jd atlet atau kelas prestasi, latihannya harus rutin, supaya stamina dan napasnya stabil. semangat terus ya, pascal :)
DeleteMoses latihannya sehari berapa jam sih mak Sary? Semangat terus Moses, sehat2 ya :)
ReplyDeletesore jam 4-6, malam jam 18.30 sampe jam 20.00. Istirahat sholat maghrib sama kalo mau makan aja :)
DeleteMakasih tante :*
Moses bikin tante ingat jaman kecil dulu nih...renang melulu dari habis subuh...ntar pulang sekolah renang lagi di bawah terik matahari, habis maghrib renang lagi. Bedanya klo Moses bahagia, klo tante cantik ini tertekan hahahaa.. terpaksa ngikutin derap kehidupan keluarga yg isinya atlet renang sama loncat indah :D :D Semangat terus ya Moses....
ReplyDeletewah, moses mesti menimba ilmu renang dari tante uniek kayaknya nih :)
DeleteMoses musti ketemu Bo et Obi nih mak..mereka berdua juga kalau sudah berenang ngg mau keluar-keluar dari kolam hehehehehe :)...have fuuun ya Moses :)
ReplyDeletewaaa kapan-kapan harus renang bareng bo dan obi nih. ntar kita sewa kolam renangnya seharian biar puas hahaha
DeleteMoses keren. Ayo Moses.... nanti jadi atlet renang nasional ;)
ReplyDeleteAamiin, makasih tante ^_^ Moses mau jadi ahli bikin-bikin, katanya :)))
DeleteGo mosessss...sehat dan berprestasi ya sayang ya....
ReplyDeleteRaffi nanti ikutannn renangg
Asyiiiik ^_^
Delete