Sudah lama juga ya gak nulis tentang anak-anak di blog ini karena keseringan posting dan ceritanya di Instagram.
Beberapa waktu yang lalu, aku share di Instagram beberapa foto dan video Maira sedang latihan renang. Beberapa teman berkomentar dan bertanya, koq Maira sudah bisa berenang, padahal umurnya baru 3 tahun. Biasanya kan anak umur segitu masih seneng kecipak-kecipuk main air aja. Well, itu hasil ikut-ikutan abangnya latihan tiap hari, Om dan Tante.
Beberapa waktu yang lalu, aku share di Instagram beberapa foto dan video Maira sedang latihan renang. Beberapa teman berkomentar dan bertanya, koq Maira sudah bisa berenang, padahal umurnya baru 3 tahun. Biasanya kan anak umur segitu masih seneng kecipak-kecipuk main air aja. Well, itu hasil ikut-ikutan abangnya latihan tiap hari, Om dan Tante.
Jadi, Moses, abangnya Maira, ikut klub renang dan punya jadwal latihan setiap hari, mulai pukul 4 sore sampai pukul 8 malam. Maira suka merengek pengen ikut, tapi kan gak mungkin diajak. Menemani Moses latihan itu lumayan capek juga loh, apalagi dilakoni tiap hari. Kebayang aja ribetnya kalau bawa anak satu lagi. Tapi karena Maira suka maksa, lama-lama gak tega juga dan diajaklah ikut latihan di hari Minggu pagi. Meskipun semangat waktu mau berangkat, sesampainya di kolam dan ketemu pelatinya Abang, dia ngumpet juga di ketiak Papi.
Karena hanya ikut sekali-sekali aja, di hari Minggu pagi, progresnya gak banyak. Namanya juga anak-anak, Mairanya juga moodnya naik turun. Kadang-kadang mau ikut latihan, kadang-kadang cuma mau mainan air, yang mana kurang nyaman banget kalau anak sekecil Maira "berenang" pas berbarengan waktunya dengan jadwal latihan klub. Khawatir tabrakan sama anak-anak yang sedang latihan serius.
Karena hanya ikut sekali-sekali aja, di hari Minggu pagi, progresnya gak banyak. Namanya juga anak-anak, Mairanya juga moodnya naik turun. Kadang-kadang mau ikut latihan, kadang-kadang cuma mau mainan air, yang mana kurang nyaman banget kalau anak sekecil Maira "berenang" pas berbarengan waktunya dengan jadwal latihan klub. Khawatir tabrakan sama anak-anak yang sedang latihan serius.
Kira-kira sebulan yang lalu, Maira minta ikut latihan setiap hari. Minta ikutnya bahkan cenderung maksa sampai nangis-nangis. Dan itu tiaaaap hari dia maksa minta ikut padahal kan kalau hari biasa gak mungkin ngajak Maira karena tempat latihan renangnya lumayan jauh dan sampai malam. Abang aja sering sekali baru selesai latihan pukul 8.30 dan sampai rumah pukul 9.30 malam.
Awalnya rengekannya gak ditanggapi, nangis biar nangis deh. Cukup hari Minggu pagi aja ikut latihannya. Tapi lama-lama makin gak mempan. Terus dia janji-janji sendiri, gak akan nangis, mau latihan beneran, mau diajarin pak Pelatih, mau pulang sampai malam, mau makan banyak, deelel deelel. Dan akhirnya, papinya pun luluh. Kalau mamanya sih terserah papinya, sanggup gak ngurusin 2 bocil di kolam renang. Karena Moses aja masih harus ditunggui dan diurusi selama latihan, belum bisa ditinggal sendiri. Terus ditambah 1 anak lagi, aku sih kebayang repotnya. Sementara aku gak bisa ikut menemani kayak dulu karena ada baby.
Dan ternyata, progresnya cepeeet banget. Maira bener-bener mau dan patuh sama pelatihnya. Daya tangkapnya juga cepat. Pelatihnya bilang, Maira termasuk anak yang gampang diajari. Dia mudah mengerti instruksi yang diberikan padahal umurnya baru 3 tahun.
Enam bulan yang lalu, waktu ikut latihannya seminggu sekali, tiap berenang pakai papan, pelatihnya harus pegangin papannya dan jalan ngikutin Maira berenang bolak-balik sejauh lebar kolam.
Sekarang, setelah 2 minggu latihan setiap hari, aku cuma bisa terkaget-kaget tiap dikirimi live video dari kolam renang. Tau-tau udah berenang sendiri pakai papan gak pake dipegangi lagi. Tau-tau udah ngerti teknik ambil napas. Tau-tau udah berani nyelam. Tau-tau udah berani loncat sendiri. Tau-tau, satu lagi anakku yang tambah besar. Huhuhu, antara terharu dan sedih sih ini karena anak tambah besar. Maira mau jadi atlet? Hmmm, yang penting sih, sekarang kalau diajakin renang gak usah terlalu khawatir lagi karena anaknya udah berani sendiri 😃 Aku juga belajar dari semangatnya Maira. Ketika dia punya keinginan, dia gak menyerah. So, jangan anggap sepele ketika anak punya keinginan kuat untuk belajar. Hasilnya bisa di luar perkiraan kita.
Enam bulan yang lalu, waktu ikut latihannya seminggu sekali, tiap berenang pakai papan, pelatihnya harus pegangin papannya dan jalan ngikutin Maira berenang bolak-balik sejauh lebar kolam.
Sekarang, setelah 2 minggu latihan setiap hari, aku cuma bisa terkaget-kaget tiap dikirimi live video dari kolam renang. Tau-tau udah berenang sendiri pakai papan gak pake dipegangi lagi. Tau-tau udah ngerti teknik ambil napas. Tau-tau udah berani nyelam. Tau-tau udah berani loncat sendiri. Tau-tau, satu lagi anakku yang tambah besar. Huhuhu, antara terharu dan sedih sih ini karena anak tambah besar. Maira mau jadi atlet? Hmmm, yang penting sih, sekarang kalau diajakin renang gak usah terlalu khawatir lagi karena anaknya udah berani sendiri 😃 Aku juga belajar dari semangatnya Maira. Ketika dia punya keinginan, dia gak menyerah. So, jangan anggap sepele ketika anak punya keinginan kuat untuk belajar. Hasilnya bisa di luar perkiraan kita.
Sekarang ada banyak sekolah renang atau guru renang privat yang membuka jasa untuk melatih anak-anak supaya bisa renang sejak usia dini. Hal ini bagus sih menurutku, bisa jadi salah satu alternatif untuk aktivitas luar ruangan untuk anak-anak. Ada beberapa poin yang ingin aku share dari pengalaman Maira belajar renang:
- Keinginan untuk belajar renang sebaiknya datang dari si anak sendiri. Karena kalau anak yang mau, pasti dia akan berusaha. So, jangan dipaksa-paksa kalau anaknya gak mau belajar renang karena takut air ya. Lebih baik pelan-pelan hilangkan dulu hal-hal yang membuatnya takut air.
- Sabar. Namanya anak-anak, moodnya suka berubah-ubah. Kadang dia mau, kadang ngambek. Kalau lagi ngambek pas waktunya latihan/les renang, jangan dipaksa nerusin latihan. Aku sering lihat anak yang dimarahi orangtuanya karena pas sampai kolam, tiba-tiba anaknya mogok latihan. Akhirnya karena dipaksa, terus dimarahi, anaknya berenang sambil nangis deh. Kan kasiaaaan :(
- Konsisten. Kalau Maira bisa latihan setiap hari, itu karena ikutan abangnya. Gak perlu tiap hari koq, yang penting konsisten supaya gak lupa. Kadang-kadang ada juga anak yang tadinya gak takut berenang, setelah sekian lama gak masuk kolam jadi takut lagi. Seminggu sekali juga cukup. Atau kalau tujuannya supaya anak gak takut di kolam renang, sebulan sekali juga gak apa-apa.
Selamat belajar berenang!
wah senangnya ya, aku kalah deh, gak bisa renang, hihi
ReplyDeleteBelajar bareng Maira yuk :D
DeleteSama Mak, anakku jg lg seneng renang seminggu sekali, ga ada takut2nya nyemplung ke kolam org dewasa pake pelampung.
ReplyDeleteSementara kita yang liatnya deg-degan ya :D
Deletehebat, maira!
ReplyDeletega terduga ya mak, anak-anak begitu gigih dengan pilihannya.
Iya, ternyata dia serius pengen latihannya hehe
DeleteMairaaa..... kerennya... latihan ug semangat ya :*
ReplyDeleteIya tanteee :D
DeleteWaaah hebat!! Memang harus sabar ngeladenin rasa ingin tahu anak-anak yaaa :D
ReplyDeleteIyaaa sabarnya mesti berlipat-lipat hehehe
DeletePengen juga eui masukin anak ke klub rennag tapi blm sempet nyari yg deket rumah. Kalau di luar negeri udah biasa usia 4bulan dicemplungin ya mbak. TFS :D
ReplyDeletePernah liat videonya tuh di Youtube, anak bayi udah pinter renang. Kalau aku masih suka gak berani 😅
Deletehebatnya semangat Maira, kemauannya keras ya
ReplyDeleteIya, alhamdulillah. Walau kadang2 keteteran juga orangtuanya 😅
DeleteWah hebaaat.. nyontoh semangat si cilik cantik ini, hohoho.
ReplyDeleteSemangat tanteee hihihi
DeleteAih kereennya Maira dan abang Moses.. aku juga pengen anak-anakku bisa berenang. Mereka juga suka berenang, cuma terbentur jadwal ortunya aja :(
ReplyDeleteJadwalin pas ortunya libur ajaa hehe
Delete